Lumenus.id – Rokok merupakan salah satu penyebab utama berbagai jenis kanker di seluruh dunia. Menariknya, jenis rokok yang dikonsumsi juga dapat memengaruhi lokasi timbulnya kanker pada tubuh. Baik itu rokok filter, kretek, cerutu, ataupun rokok elektrik, masing-masing jenis membawa risiko kanker pada bagian tubuh yang berbeda. Memahami hal ini penting agar masyarakat lebih waspada dan termotivasi untuk menjauhi rokok demi kesehatan yang lebih baik.
Rokok Filter dan Kanker Paru-Paru
Rokok filter adalah rokok yang paling umum digunakan di banyak negara. Meskipun dilengkapi filter yang diklaim mampu mengurangi zat berbahaya, kenyataannya zat karsinogenik seperti tar dan karbon monoksida tetap masuk ke tubuh. Asap rokok filter langsung masuk ke paru-paru dan merusak jaringan paru secara bertahap. Paparan berulang ini dapat menyebabkan mutasi sel yang berujung pada kanker paru-paru, jenis kanker paling sering dikaitkan dengan rokok.
Rokok Kretek dan Risiko Kanker Mulut serta Tenggorokan
Rokok kretek khas Indonesia terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Kandungan tar dan nikotin pada rokok kretek umumnya lebih tinggi dibanding rokok filter biasa. Asap rokok kretek yang pekat banyak bersentuhan dengan mulut, lidah, tenggorokan, dan pita suara, sehingga meningkatkan risiko kanker di area tersebut. Iritasi kronis yang diakibatkan oleh asap ini bisa memicu perubahan sel yang menjadi kanker mulut, tenggorokan, dan laring.
Cerutu dan Kanker Saluran Pencernaan
Cerutu mengandung tembakau dengan jumlah lebih banyak dan biasanya dihisap di mulut tanpa dihirup sampai ke paru-paru. Meski demikian, zat berbahaya dari cerutu tetap berisiko merusak mulut dan tenggorokan. Selain itu, zat-zat ini dapat tertelan dan masuk ke saluran pencernaan, meningkatkan risiko kanker di bibir, esofagus, dan lambung.
Rokok Elektrik dan Risiko yang Masih Dipelajari
Rokok elektrik atau vape bekerja dengan menguapkan cairan nikotin sehingga menghasilkan uap. Walau dianggap lebih aman, beberapa bahan kimia dalam cairan vape dapat berubah menjadi karsinogen saat dipanaskan. Senyawa seperti formaldehida dan asetaldehida berpotensi merusak jaringan paru dan saluran pernapasan. Risiko kanker akibat vape masih dalam penelitian lebih lanjut, tetapi potensi bahayanya tidak bisa diabaikan.
Kesimpulan
Setiap jenis rokok memiliki risiko kanker yang berbeda-beda sesuai dengan cara penggunaan dan komposisinya. Rokok filter terutama meningkatkan risiko kanker paru-paru, rokok kretek meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan, cerutu berisiko pada saluran pencernaan, dan rokok elektrik masih dalam kajian risiko jangka panjangnya. Oleh karena itu, langkah paling bijak adalah menghindari semua jenis rokok demi kesehatan yang lebih baik dan masa depan yang bebas dari kanker.