Lumenus.id – Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini banyak terjadi di negara tropis seperti Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala demam berdarah sejak dini agar penanganannya bisa lebih cepat dan efektif.
Gejala Awal Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai
Pada tahap awal, gejala DBD sering kali mirip dengan flu biasa sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam kulit.
Biasanya, demam akan terjadi selama 2 hingga 7 hari. Jika tidak segera ditangani, kondisi dapat memburuk dan memasuki fase kritis, di mana risiko perdarahan internal, penurunan tekanan darah, hingga kematian bisa terjadi.
Fase Kritis Demam Berdarah
Setelah fase demam tinggi, penderita DBD dapat memasuki fase kritis yang berlangsung selama 24 hingga 48 jam. Pada fase ini, meskipun suhu tubuh menurun, pasien bisa mengalami kebocoran plasma darah, perdarahan hebat, hingga kerusakan organ. Beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai pada fase ini antara lain:
- Nyeri perut hebat dan terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Perdarahan di gusi atau hidung
- Muntah atau buang air besar bercampur darah
- Gelisah atau lemas berlebihan
- Penurunan kesadaran
Jika tanda-tanda ini muncul, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Pentingnya Diagnosis dan Penanganan Dini
Diagnosis DBD biasanya ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah untuk mengecek kadar trombosit dan hematokrit. Semakin cepat DBD dideteksi, semakin besar peluang pasien untuk pulih tanpa komplikasi serius.
Penanganan DBD umumnya melibatkan perawatan suportif, seperti pemberian cairan infus untuk mencegah dehidrasi dan menjaga stabilitas sirkulasi darah. Antibiotik tidak efektif untuk virus dengue, sehingga fokus utama adalah menjaga kondisi tubuh tetap stabil.
Langkah Pencegahan Demam Berdarah
Pencegahan tetap menjadi cara terbaik untuk menghindari DBD. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Mengaplikasikan lotion anti-nyamuk
- Menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak bersarang
Pemerintah juga menganjurkan program 3M Plus sebagai strategi utama untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.
Kesadaran Kunci Menghadapi Demam Berdarah
Mengingat besarnya risiko komplikasi DBD, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala awal yang muncul. Jangan menganggap remeh demam biasa, terutama di musim hujan atau saat ada laporan peningkatan kasus DBD di sekitar Anda. Dengan mengenali gejala lebih awal, melakukan pencegahan aktif, serta mendapatkan penanganan medis yang tepat, risiko akibat DBD dapat diminimalkan secara signifikan.