Lumenus.id – Hipertensi resisten adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak juga turun meskipun seseorang telah mengonsumsi setidaknya tiga jenis obat antihipertensi berbeda dalam dosis maksimal. Bahkan, dalam banyak kasus, pasien membutuhkan empat atau lebih jenis obat untuk mencapai tekanan darah normal. Ini menunjukkan adanya resistensi tubuh terhadap terapi standar dan perlu ditangani dengan pendekatan lebih komprehensif.
Mengenal Lebih Dalam Tentang Hipertensi Resisten
Kondisi ini bukan hipertensi biasa. Hipertensi resisten menandakan bahwa pengobatan standar sudah tidak memadai dan ada kemungkinan faktor penyerta yang memperburuk keadaan. Jika tidak ditangani, risiko terjadinya komplikasi seperti stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal akan meningkat.
Biasanya, dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk memastikan bahwa pasien benar-benar patuh pada pengobatan, serta menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis lain seperti sleep apnea atau penyakit ginjal yang memperburuk tekanan darah.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Hipertensi Resisten
Beberapa faktor umum yang sering menyebabkan hipertensi resisten antara lain:
- Konsumsi garam berlebihan. Garam menyebabkan retensi cairan dan peningkatan tekanan darah.
- Obesitas. Lemak berlebih mengganggu fungsi pembuluh darah.
- Kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup pasif meningkatkan risiko hipertensi.
- Sleep apnea. Gangguan tidur ini menyebabkan lonjakan tekanan darah saat malam hari.
- Obat lain yang mengganggu. NSAID, kortikosteroid, dan obat herbal tertentu bisa memengaruhi efektivitas obat hipertensi.
Siapa Saja yang Rentan Mengalaminya?
Tidak semua penderita hipertensi akan mengalami bentuk resisten. Namun, kelompok berikut memiliki risiko lebih tinggi:
- Lansia
- Penderita obesitas atau diabetes
- Pasien dengan penyakit ginjal kronis
- Individu dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Mereka yang sering stres atau kurang tidur
Penanganan Hipertensi Resisten
Pengelolaan hipertensi resisten memerlukan pendekatan menyeluruh. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:
- Revisi pengobatan. Dokter bisa mengganti atau menambahkan obat berdasarkan respons tubuh.
- Pola makan sehat. Batasi garam, lemak jenuh, dan tingkatkan konsumsi sayur serta buah.
- Olahraga teratur. Minimal 30 menit per hari seperti berjalan kaki atau bersepeda.
- Cek gangguan tidur. Evaluasi kemungkinan sleep apnea jika ada gejala seperti mendengkur atau mengantuk di siang hari.
- Kelola stres. Meditasi, yoga, atau konseling bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Kesimpulan
Hipertensi resisten tidak boleh dianggap remeh. Diperlukan kesadaran tinggi dari pasien dan dukungan dari tenaga medis untuk mengendalikan kondisi ini. Dengan kombinasi pengobatan yang tepat dan perubahan gaya hidup, penderita hipertensi resisten tetap dapat menjalani hidup yang sehat dan produktif.