Lumenus.id – Di tengah masyarakat, banyak yang masih sering tertukar dalam membedakan antara penyakit kusta dan kista. Meski terdengar mirip, keduanya adalah kondisi medis yang sangat berbeda—baik dari penyebab, gejala, maupun cara penanganannya. Penting untuk memahami perbedaan ini agar tidak salah kaprah dalam menghadapi atau memberikan informasi terkait kedua penyakit tersebut.
Apa Itu Kusta?
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang kulit, saraf tepi, serta bagian tubuh lain seperti saluran pernapasan atas. Kusta dapat menular, meskipun tingkat penularannya cukup rendah, dan bisa disembuhkan secara total bila ditangani dengan tepat.
Gejala umum kusta:
- Bercak putih atau kemerahan pada kulit yang mati rasa
- Kulit menebal atau mengalami perubahan warna
- Kelumpuhan otot atau kesulitan menggerakkan anggota tubuh
- Muncul luka atau borok yang tidak terasa sakit
- Penurunan fungsi saraf dan kehilangan sensasi
Kusta diobati menggunakan terapi kombinasi antibiotik atau Multi Drug Therapy (MDT), yang tersedia gratis dari pemerintah.
Apa Itu Kista?
Kista adalah benjolan atau kantong berisi cairan, udara, atau zat semipadat yang bisa muncul di berbagai bagian tubuh. Berbeda dengan kusta, kista tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak bersifat menular.
Jenis-jenis kista umum:
- Kista ovarium (di indung telur)
- Kista epidermoid (di bawah kulit)
- Kista ganglion (dekat persendian)
- Kista Baker (belakang lutut)
Sebagian besar kista bersifat jinak dan tidak berbahaya, tapi bisa menyebabkan nyeri atau gangguan jika ukurannya besar atau menekan organ tertentu.
Perbedaan Kusta dan Kista dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah perbandingan kusta dan kista dalam format ringkas:
- Penyebab:
- Kusta: Infeksi bakteri M. leprae
- Kista: Pertumbuhan abnormal berbentuk kantong berisi cairan
- Sifat penyakit:
- Kusta: Menular
- Kista: Tidak menular
- Lokasi umum:
- Kusta: Kulit, saraf tepi, wajah, tangan, kaki
- Kista: Bisa muncul di kulit, indung telur, persendian, dll.
- Gejala utama:
- Kusta: Bercak mati rasa, luka, kelumpuhan
- Kista: Benjolan, bisa nyeri jika tumbuh besar
- Pengobatan:
- Kusta: Antibiotik kombinasi (MDT) selama 6-12 bulan
- Kista: Pemantauan, obat, atau operasi jika perlu
- Risiko komplikasi:
- Kusta: Cacat permanen jika tidak diobati
- Kista: Umumnya tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu
Pentingnya Edukasi dan Penanganan Dini
Masyarakat sering menghindari penderita kusta karena stigma bahwa penyakit ini sangat menular. Padahal, dengan pengobatan tepat, kusta bisa disembuhkan dan penderita bisa hidup normal tanpa risiko penularan. Di sisi lain, banyak orang mengabaikan kista karena tidak menimbulkan nyeri, padahal dalam beberapa kasus, kista bisa membesar dan mengganggu fungsi organ di sekitarnya.
Kesimpulan
Kusta dan kista adalah dua kondisi yang berbeda secara total. Kusta merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang kulit dan saraf, sedangkan kista adalah pertumbuhan jinak yang berisi cairan dan tidak menular. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang tepat agar tidak salah kaprah. Dengan edukasi yang benar, kita bisa membantu mendeteksi dan menangani kedua kondisi ini secara lebih baik dan manusiawi.