Lumenus.id – Forum Tempe Indonesia (FTI) mendorong pemerintah agar menjadikan tempe sebagai salah satu bahan utama dalam program makan bergizi gratis. Usulan ini muncul karena tempe dinilai sebagai sumber protein nabati yang murah, bergizi tinggi, dan mudah diproduksi secara lokal oleh masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.
Kandungan Tempe yang Kaya Nutrisi
Tempe adalah makanan hasil fermentasi kedelai yang telah lama dikenal sebagai sumber protein nabati unggulan. Dalam setiap 100 gram tempe, terdapat sekitar 19 gram protein, selain kandungan serat, zat besi, kalsium, serta vitamin B dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Tidak hanya mengandung nutrisi lengkap, tempe juga rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, menjadikannya aman dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Karena berasal dari tanaman, tempe juga cocok untuk kelompok masyarakat dengan kebutuhan diet tertentu, termasuk vegetarian dan mereka yang alergi terhadap protein hewani.
Solusi Pangan Murah dan Mandiri
Ketua Umum FTI, M. Nasrullah, menyebutkan bahwa tempe adalah salah satu solusi paling rasional dalam memenuhi kebutuhan protein pada program makan bergizi gratis. Dibandingkan daging dan telur, biaya produksi tempe jauh lebih murah, tetapi kandungan gizinya tetap tinggi. Tempe juga dapat diproduksi oleh UMKM, koperasi, dan rumah tangga, menjadikannya alternatif sumber pangan yang memberdayakan ekonomi lokal.
Dengan menggunakan tempe, pemerintah bisa menekan biaya logistik dan distribusi, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor produksi makanan lokal.
Kolaborasi Pemerintah dan Komunitas
FTI menyatakan siap menjalin kemitraan dengan pemerintah, dinas pendidikan, serta penyedia katering sekolah untuk menjadikan tempe sebagai menu utama di program makan gratis. Selain itu, FTI akan mengadakan pelatihan kepada pelaku usaha makanan dan tenaga pengajar mengenai pengolahan tempe yang bervariasi agar anak-anak tetap tertarik mengonsumsinya.
Mereka juga akan mengadakan kampanye edukatif mengenai manfaat tempe, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi keberlanjutan lingkungan.
Tempe untuk Masa Depan Berkelanjutan
Selain menjadi makanan bergizi, tempe juga ramah lingkungan karena proses produksinya memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan sumber protein hewani. Ini menjadikannya pilihan tepat di tengah meningkatnya kesadaran akan isu perubahan iklim dan keberlanjutan pangan global.
Tidak hanya itu, tempe kini mulai mendapat tempat di pasar internasional. Banyak negara seperti Amerika Serikat dan Jepang mulai mengadopsi tempe sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadikan tempe sebagai komoditas ekspor unggulan.
Kesimpulan
Usulan FTI agar tempe dijadikan bagian dari program makan bergizi gratis bukan sekadar wacana, melainkan solusi konkret yang realistis. Dengan nilai gizi tinggi, harga terjangkau, dan potensi pemberdayaan ekonomi lokal, tempe adalah simbol kemandirian pangan nasional yang perlu dimanfaatkan secara optimal demi masa depan generasi muda Indonesia.