Lumenus.id – Ketika musim berganti, terutama dari musim hujan ke kemarau atau sebaliknya, banyak orang mulai mengalami gejala-gejala kesehatan seperti flu, batuk, pilek, dan demam. Masa transisi ini dikenal sebagai musim pancaroba dan sering dianggap sebagai periode paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Lantas, mengapa tubuh kita lebih mudah sakit saat musim ini tiba? Artikel ini akan membahas faktor-faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
Adaptasi Tubuh Terganggu Karena Perubahan Cuaca
Salah satu alasan utama mengapa tubuh mudah sakit saat musim pancaroba adalah karena sistem tubuh harus beradaptasi terhadap perubahan suhu dan kelembapan yang cepat. Ketika suhu berubah drastis dalam waktu singkat, sistem kekebalan tubuh bisa terganggu. Tubuh menjadi lebih lemah dan tidak siap menghadapi serangan virus atau bakteri dari lingkungan sekitar.
Hormon stres seperti kortisol juga bisa meningkat akibat tekanan lingkungan ini. Kortisol yang tinggi dalam tubuh berpotensi menekan sistem imun dan menyebabkan daya tahan menurun.
Virus dan Bakteri Berkembang Lebih Cepat
Lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang berubah-ubah merupakan tempat ideal bagi mikroorganisme seperti virus flu dan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan untuk berkembang. Oleh karena itu, tidak heran bila penyakit-penyakit seperti influenza, pilek, hingga ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) sering meningkat di masa ini.
Kontak dengan orang yang sudah terinfeksi juga meningkatkan risiko penularan, apalagi jika daya tahan tubuh kita sedang menurun.
Alergi dan Polusi Memperburuk Kondisi
Musim pancaroba juga sering kali dibarengi dengan peningkatan polutan dan partikel di udara seperti serbuk sari dan debu. Hal ini bisa memicu reaksi alergi, terutama pada orang yang memiliki riwayat alergi pernapasan atau kulit sensitif. Reaksi ini bisa berupa batuk, bersin, hidung tersumbat, atau ruam.
Selain itu, tingginya tingkat polusi udara dapat memperparah gejala bagi penderita asma dan bronkitis, menjadikan musim pancaroba waktu yang rawan bagi kelompok rentan.
Perubahan Gaya Hidup yang Tidak Disadari
Banyak orang sering mengabaikan pentingnya menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi cuaca. Misalnya, tetap memakai pakaian tipis saat suhu udara menurun atau mengonsumsi makanan tidak bergizi. Kebiasaan ini tanpa sadar memperburuk kondisi tubuh.
Kurangnya istirahat dan stres akibat pekerjaan atau aktivitas sehari-hari juga menjadi faktor yang mempercepat tubuh mengalami kelelahan dan melemahkan sistem imun.
Tips Menjaga Kesehatan di Masa Pancaroba
Agar tubuh tetap sehat dan bugar di masa peralihan musim, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin C dan antioksidan.
- Istirahat cukup dan kurangi aktivitas berlebihan.
- Hindari paparan langsung terhadap angin malam atau hujan.
- Gunakan masker saat berada di luar rumah, terutama di daerah berpolusi tinggi.
- Perbanyak minum air putih untuk menjaga hidrasi tubuh.
Penutup: Cegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Musim pancaroba memang menantang bagi kesehatan, tetapi bukan berarti kita tidak bisa menghadapinya. Dengan memahami penyebab dan mempersiapkan diri secara tepat, kita bisa menjaga tubuh tetap fit di tengah cuaca yang tidak menentu. Jangan menunggu sakit untuk mulai menjaga kesehatan—lebih baik mencegah daripada mengobati.